Infokita Investigasi,Jakarta- Kekerasan seksual merupakan isu serius yang dapat menimpa siapa saja, termasuk anak-anak dan remaja di lingkungan sekolah.
Dalam rangka meningkatkan kesadaran dan pemahaman akan bahaya kekerasan seksual sejak usia dini, mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Pamulang melalui kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) menggelar sosialisasi dan edukasi hukum di SMAN 74 Jakarta
Kegiatan yang bertema “Pemahaman Anti Kekerasan Seksual di Lingkungan Sekolah” ini dilaksanakan Rabu 21 sampai 23 April 2025 dan dihadiri oleh 32 mahasiswa dari kelas 06Huke002
Sasaran utama kegiatan ini adalah siswa-siswi kelas 11 yang berada dalam fase rentan terhadap pengaruh lingkungan, termasuk ancaman kekerasan seksual baik dari lingkungan internal sekolah maupun eksternal.
Acara dibuka dengan sambutan dari Nunun Maslukah, M.Pd selaku Kepala Sekolah SMAN 74 Jakarta
Dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat relevan dan penting untuk memberikan pemahaman hukum serta langkah preventif kepada siswa-siswi.
“Kami sangat mengapresiasi inisiatif dari mahasiswa UNPAM yang telah memilih tema ini. Edukasi seperti ini dibutuhkan agar anak-anak lebih sadar dan berani melindungi diri,” ujar Nunun Maslukah.
Sesi utama kegiatan ini dibagi menjadi empat pemaparan yang masing -masing membahas:
•Pengertian dan bentuk kekerasan seksual,
•Cara mencegah dan menangani kekerasan seksual secara litigasi dan non-litigasi,
•Dampak psikologis dan fisik terhadap korban, serta
•Peran hukum pidana dalam memberikan perlindungan terhadap anak.
Pemaparan ini bertujuan memberikan gambaran komprehensif mengenai betapa pentingnya mengenali tanda-tanda awal kekerasan seksual serta memahami hak-hak hukum anak sebagai korban.
Nur Rafikah"Pendekatan yang kita gunakan para mahasiswa bersifat edukatif dan komunikatif agar mudah dipahami oleh siswa atau Siswi agar dengan mudah memahami dan dapat memberikan pemahaman perlindungan terhadap dirinya,"Ujarnya.
Menariknya, kegiatan ini tidak hanya bersifat satu arah.Sesi diskusi interaktif berupa tanya jawab memberikan ruang kepada siswa untuk mengungkapkan pertanyaan dan pandangan mereka terhadap isu kekerasan seksual.
Hal ini membuktikan bahwa dengan pendekatan yang tepat, siswa mampu terlibat aktif dan menunjukkan kepedulian terhadap isu sosial yang penting ini.
"Sebagai penutup,diadakan sesi games edukatif yang bertujuan menguatkan pemahaman materi dalam suasana menyenangkan. Pemenang dari tiap sesi permainan diberikan reward sebagai bentuk apresiasi atas partisipasi aktif mereka,"Ungkap Nur Rafikah,
(Red)