
INFO KITA. Belitung - Di hari terakhir Acara Rapat Koordinasi Lintas Sektor Geopark Nasional Belitung menuju Unesco Global Geopark (UGG) 2020 yang bertempat di Hotel Grand Hatika Tanjungpandan Kabupaten Belitung selama Tiga Hari (09-11/04/2019). Yang di senggelarakan oleh Asisten Deputi Pengembangan Destinasi Regional 1 Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Kementerian Pariwisata Republik Indonesia berlangsung dengan lancar, Kamis (11/04/2019).
Di Hari Ketiga Acara Rapat Koordinasi pengembangan Geopark Belitung ini hadir juga Wakil Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Drs. H. Abdul Fatah, M.si, Bupati Belitung H. Sahani Saleh, S.Sos, Bupati Belitung Timur Yuslih Ihza,SE.
Dalam kesempatan ini di hari penutupan Acara ini, Lokot Ahmad Enda selaku Asisten Deputi Kementerian Pariwisata dan juga panitia Pelaksana kegiatan acara Rapat Koordinasi Lintas Sektor Geopark Nasional Belitung menuju Unesco Global Geopark (UGG) 2020 mengatakan kepada Awak Media Info kita.

"Dalam membuat Masterplan Geopark itu harusnya Kabupaten Kota, tetapi karena ini masih baru maka di buaylt oleh Kementrian Pariwisata dan sudah selesai 90% dan sudah di Rapatkan di Jakarta kemaren.
"Nah itu salah satu penilaian dari Assesor, kalau tidak ada Masterplan nya yang lain maka Assesor itu tidak akan bertanya dan mereka akan pulang. Karena Dasarnya adalah dari Masterplan tersebut." Ucap Lokot Ahmad Enda.
"Karena Masterplan ini adalah petunjuk mau jadi apa Geopark ini dalam waktu 10 hingga 15 Tahun kedepannya nanti. Tanpa perencanaan itu sama saja kerja ngawur ibarat kita mau membangun rumah tanpa ada Masterplannya tidak akan berdiri Rumah itu.
"Membangun Destinasi Wisata itu tidak bisa semua, harus Satu-satu dan Belitung ini ditetapkan sebagai Prioritas Nasional oleh Pemerintah. Karena hanya 10 penetapkan Destinasi Wisata dan Belitung salah Satunya.
"Di Provinsi Bangka Belitung banyak juga untuk Geopark dan Geosite tetapi kita harus kerja Satu-satu dahulu untuk Pemantabpan Masterplan ini, maka kita harus jadikan dan buktikan Pulau Belitung ini terlebih dahulu karena memang sudah adanya penunjukan dari Pemerintah supaya mudah karena sudah ada yang jadi." Ujar Asisten Deputi Kementerian Pariwisata ini.
"Di dalam Team-team kita ini sudah ada dari Badan Geologi yang sudah Full berpengalaman untuk Menggolkan, ini juga ada informasi dari Unesco sendiri yang ada Perubahan-perubahan karena dulu di Daerah Batur tidak ada Persyaratan-persyaratan harus ada ini itu malah Masterplannya bisa belakangan.
"Tetapi sekarang makin banyaknya yang diusulin kepada Unesco maka makin diperketat, makanya kita siapkan apa yang mereka minta. Nah kita kedepan 2020 ini setelah di tetapkan menjadi UGG kita akan masuk pengembangannya dari Asisten Regional Satu itu nanti Aspek-aspek Infrastruktur dan kita dukung juga melalui Dana Alokasi Khusus Infrastrukturnya yang Fisik maupun DAK Non Fisik." Tegasnya.
"Karena jika sudah di Tetapkan Belitung ini menjadi UGG maka setiap Empat Tahun sekali akan di Evaluasi karena kalau tidak benar maka akan di cabut kembali oleh Unesco ini. Nah kita tidak mau hal itu terjadi karena jika sudah di tetapkan berarti kita sudah punya modal Promosi di Unesco. Maka keluarlah Geosite-geositenya dan maka akan ramailah Pelancong dari Manca Negara yang akan berkunjung ke Pulau Belitung ini.
"Dalam menuju UGG ini belitung susah hampir 70% selesai, makanya di puncak acara Rapat Koordinasi Lintas Sektor ini kami Koorsinasi dan Sinergi lagi Hal-hal yang menyangkut Sainet kemudian Panel-panelnya, pusat Informasinya itu di dukung penuh oleh para Bupati-bupatinya maupun Gubernurnya." Ucap Asdep Kemenpar ini.
"Karena dalam Tahun 2014 sampai 2018, PAD Pariwisata naik 300% nah itu jarus kita buktikan jika UGG ini sudah terjadi di Pulau Belitung ini bagai mana PAD itu akan terus meningkat. Karena Belitung sudah pada jalur yang benar karena Pariwisata adalah Harapan ke Depan.
"Dan menggenai Anggaran ini tidak terlalu besar karena di bantu juga dari beberapa Kementrian, misalnya dari Menko Maritim juga membuat kegiatan dan kami juga membuat kegiatan dan di Belitung ini sudah yang kesekian kali mengadakan kegiatan ini. Jadi kami sebagai Asdep Pengembangan Regional Satu bertanggung jawab untuk suksesnya kegiatan ini makanya kami Fasilitasi.
"Karena kami juga mempuyai Mitra yang akan membantu kegiatan ini. Kawan mitra kami terdiri dari Asdep Pengembangan Wisata Alam dan Buatan, Asdep Pengembangan SDM Pariwisata untuk mendidik Guide-guide ini Berkualitas dan Berpengalaman." Tutup Lokot Ahmad Enda Selaku Asdep Kemenpar.
(Lucky)