Haruskah? Pemkab Beltim Membuat Penangkaran Buaya -->

breaking news

News

Baca di Helo

Haruskah? Pemkab Beltim Membuat Penangkaran Buaya

Sunday, May 05, 2019


INFO KITA. Belitung Timur- Menyoal permasalah keresahan buaya belakangan ini memang sudah tak asing lagi bagi warga Kabupaten Belitung Timur (Beltim). Bahkan keresahan yang disebabkan oleh hewan predator tersebut  memakan korban seperti yang dialami Yudi orang tua anak yang jadi korban keganasan buaya di Danau Simpor, Desa Kecamatan Gantung, Kabupaten Belitung Timur, yang tinggal disekitar danau simpor beberapa waktu lalu.

Kejadian tragis tersebut membuat banyak kalangan turut berduka dan duka mendalam terutama keluarga korban dan pemangku kepentingan diwilayah Kabupaten Beltim maupun warga. Bahkan sebelumnya warga petani danau nujau sudah memasang spanduk bergambarkan hewan predator tersebut. Hal itu dilakukan guna mengantisipasi bagi warga petani yang bermukim disekitar ataupun warga yang sering memancing disaluran irigasi yang sebelumnya sering muncul buaya.

Banyak kalangan mempertanyakan, apakah hewan predator buas ini perlu dibuatkan penangkaran khusus habibatnya. Tanggal 20 April 2019 lalu, seekor buaya betina mati ditemukan warga dilairan sungai lenggang, Kecamatan Gantung, banyak yang bertanya tanya apakah buaya itu mati dibunuh atau mati dikarenakan hal lainnya. Lantas, jika habibat buaya ini semakin banyak, terus dikhawatirkan akan menggangu keamanan warga terus ditangkap baik menggunakan pancing atau lainnya harus dikemanakan buaya tersebut. Apakah harus dikembalikan ke habitatnya atau solusinya dibuatkan penangkaran khusus.

Seperti hal nya, hari ini Minggu 5 Mei 2019, warga danau Nujau yang anaknya menjadi korban mangsa keganasan buaya berhasil menangkap seekor buaya betina dengan ukuran panjang  lebih kurang 3,20 cm (tiga meter) lebih. Terus jikalau kondisi buaya tersebut didapatnya dalam kondisi masih hidup, apakah harus dimatikan atau dikembalikan ke habibatnya. Disinilah publik banyak mempertanyakan, sementara jika membunuh buaya tentunya masyarakat masih berpikir dikarenakan takut akan sanksinya. Terkecuali jikalau buaya buaya tersebut selalu meresahkan warga ataupun masyarakat hingga menyebabkan hilangnya nyawa dan itupun masih dalam pertimbangan. 

Dari informasi yang dihimpun awak media ini terkait penangkapan buaya oleh warga. Diduga buaya tersebut yang menerkam korban bocah didanau simpor  beberapa waktu lalu.  Kades Gantung Siswadi Usman dikonfirmasi selanjutnya langkah apa yang akan diambil selaku pemerintahan desa.

"Kita dari pemerintahan desa belum tahu langkah apa selanjutnya yang harus diambil. Mungkin, kalau ada penangkaran akan lebih bagus. Dan kalau dinas terkait ada langkah langkah positif untuk mengkondisikan hewan ini akan lebih baik", kata Siswadi.

Atau misalnya ke musium kata Siswadi lagi, kemudian perkirakan populasi yang ada untuk langkah pengendalian. Karena kalau sudah berlebihan dan membahayakan artinya sudah menjadi hama, harus dikurangi populasinya, tandasnya. (Marsidi).