Infokita.click Investigasi, BENGKULU - Kasus Human Immunodeficiency Virus( HIV ) di Pro!vinsi Bengkulu, beberapa waktu ini mengalami peningkatan. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Bengkulu kenaikanya terus meningkat. Hingga September 2024, jumlah penderita HIV/AIDS di Provinsi Bengkulu mencapai 102 orang. Jumlah ini meningkat 9 orang dibandingkan dengan bulan sebelumnya 93 Orang.
"Terjadi kenaikan kasus HIV/AIDS di tahun 2024, totalnya sampai dengan hari ini mencapai 102 orang," Dari bulan ke bulan dari tahun ketahun kasus HIV ini semakin memprihatinkan ya ,Makanya kami minta kepada semua masyarakat apabila sudah terkena, untuk segera mengisolasi atau memproteksi dirinya masing masing agar mencegah penularan kepada orang lain.ujar Joni Haryadi Thabrani, SKM.MM. Selaku kepala Dinas Kesehatan Kota Bengkulu. Kamis,(12 /09 /2024)
Berdasarkan informasi dari Dinas Kesehatan Kota Bengkulu( Dinkes) data sementara Kasus HIV/AIDS. Di provinsi Bengkulu selama tahun 2024 yaitu :
Bulan Juni terdapat 43 kasus.
Bulan Juli terdapat 71 kasus
Bulan Agustus terdapat 93 kasus
Bulan september terdapat 102 kasus
Dan tahun sebelumnya selama tahun 2023 Kasus HIV diKota Bengkulu ada 159 kasus..Adapun virus HIV itu hanya bisa dikendalikan, tidak bisa diobati atau tidak bisa 100% sembuh. Saat ini ada banyak juga penderita HIV yang masih mengkonsumsi obat dokter.
Ia juga menyarankan bagi masyarakat Bengkulu yang beresiko tinggi dengan HIV,untuk segera memeriksakan kesehatannya kerumah sakit pemerintah yang sudah ditunjuk yaitu :
1. Rumah Sakit Harapan dan Doa ( RSHD ) yang berada di jln Basuki Rahmat Padang Jati.Kota Bengkulu.
2. RSUD dr.M.Yunus (RSMY) yang berada di jln Bhayangkara,Kota Bengkulu.,
Untuk Semua Pemeriksaan dan Juga obatnya itu GRATIS sudah ditanggung pemerintah.ucap Joni.
Adapun usia Yang paling banyak terkena HIV saat ini diusia produktip sekitar umur 30 sampai 40 tahun.
Pemerintah juga menghimbau masyarakat untuk tidak melakukan hubungan hubungan yang tidak resmi atau tidak sehat,guna menghindari terkena virus HIV.
Dan biasanya yang rentan terkena itu diantara lain
1.Mereka yang berhubungan tidak menggunakan alat kontrasepsi
2.Penggunaan Narkoba yang memakai jarum Suntik Karena mereka gabungan dan memakai jarum suntik secara bergantian.
3.Penggunaan Jarum Suntik lainnya yang tidak steril dan tidak baru.
4.Penggunaan Gunting kuku secara bergantian yg tekena bekas darah juga bisa ya..ucapnya.
Ia juga menuturkan Untuk kasus penderita HIV Yang meninggal itu memang ada tapi itu tidak bisa dan tidak pernah kita publish ya, karena itu akan menjadi aib ke keluarganya.
Untuk kasus HIV yang meninggal juga ada tahapannya biasanya Dia sudah terkena cukup lama biasanya sudah terkena lebih dari 10 tahun. Kemudian juga kondisi fisiknya sudah menurun dan sudah banyak terinfeksi. Karena HIV ini yg dikenainya itu kan sistem kekebalan tubuh.ucap Joni kepada Wartawan.
Reporter : Feronike Agusfriana (Rattu)