
INFO KITA. Mendengar kata Marongge sebagian besar orang teringat sesuatu yang bersifat mistis, yaitu pelet. Ya siapa yang tak kenal dengan pelet Marongge? Jarang yang mengetahui bahwa kisah munculnya pelet marongge berkaitan dengan perluasan kesultanan Mataram ( Jogjakarta). Pada masa jayanya kesultanan Mataram berhasil menaklukan kerajaan- kerajaan besar ditanah Jawa, termasuk Sumedang Larang.
Pelet Marongge sendiri muncul pasca kesultanan Mataram hendak menaklukan kerajaan Panjalu daerah Ciamis sekarang. Menurut sumber yang didapat desa Marongge dusun Marongge kecamatan Tomo kabupaten Sumedang, dikatakan pelet Marongge terkenal setelah wafatnya empat prajurit perempuan Mataram didesa Marongge.
Empat prajurit tersebut sebelumnya mengemban misi menaklukan kerajaan Panjalu. Nama prajurit tersebut yaitu : Nyai Gabug, Setayu, Naibah dan Naidah. Mereka gagal melaksanakan misinya menaklukan kerajaan Panjalu, sehingga tidak memilih kembali ke Mataram dan tinggal disebuah desa yang sekarang bernama Marongge.
Mereka tidak kembali ke Mataram karena tahu hukuman yang gagal melaksanakan misi adalah hukuman mati. Keempat prajurit tersebut mempunyai paras yang sangat cantik, sehingga siapapun yang berjumpa dengannya langsung jatuh hati. Tidak hanya manusia bahkan kecantikan dan pesonanya juga dapat menggerakan benda mati. Demikian menurut cerita rakyat yang turun temurun.
Karena kecantikan dan pesona itulah setelah Nyai Gabug dan ketiga saudaranya meninggal banyak orang berkunjung ke makamnya untuk berjarah. Sekarang makam keempat prajurit tersebut sudah masuk situs sejarah dan dilindungi undang-undang, (Wallahu A'lam Bissawab)
Nah Anda penasaran? Datang saja ke tempat sini, lokasinya tidak jauh dari kota Kadipaten kabupaten Majalengka, jaraknya lima kiloan ke arah selatan.
[Uj]