dok. istimewa (7/9) Kami langsung berkoordinasi dengan perwakilan yang ada di sana, KDEI Taipei.
INFO INVESTIGASI, Jakarta - Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) tengah mengupayakan pemulangan jenazah warga Trenggalek yang menjadi korban kerusuhan pesilat di Taiwan. Pemerintah akan menjamin seluruh biaya pemulangannya.
Kepala Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Jawa Timur Titis Wulandari menyatakan saat ini pihaknya terus berkomunikasi dengan perwakilan Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) Taipei guna mengurus proses pemulangan jenazah Jainal Fanani (32).
"Kami langsung berkoordinasi dengan perwakilan yang ada di sana, KDEI Taipei," kata Titis Wulandari kepada wartawan saat bertamu ke rumah korban di Dusun Ndayu, Desa Karanggandu, Kecamatan Watulimo, Trenggalek, Rabu (6/9/2023).
Pihaknya menegaskan bahwa pemerintah melalui BP2MI akan menjamin seluruh biaya pemulangan korban sejak dari Taiwan hingga ke rumah duka di Trenggalek.
"Pasti! Nanti dari BP2MI akan memfasilitasi kepulangan dari Soeta maupun dari Juanda sampai dengan rumah. Tentu saja kami berkoordinasi dengan Dinas Tenaga Kerja dan juga pihak kepolisian dalam nanti pemulangannya ke sini," ujarnya.
Namun, Titis mengaku belum bisa memastikan kapan jenazah akan diberangkatkan ke Indonesia. Hal itu terkait dengan kasus yang dialami korban menyangkut tindak kriminal sehingga harus menunggu serangkaian tahapan yang dilakukan kepolisian Taiwan.
Kepala BP3MI Jawa Timur Titis Wulandari menemui keluarga korban tewas bentrokan pesilat di Taiwan. (Foto: Adhar Muttaqin/detikJatim)
"Saat ini masih dalam proses pendalaman dan juga pemeriksaan (polisi) jadi kami masih menunggu," ujarnya.
Sementara itu, terkait kronologi kejadian yang mengakibatkan tewasnya korban pihaknya juga belum bisa menjelaskan. Dia masih menunggu rilis resmi dari KDEI Taipei.
"Kami juga masih menunggu surat resmi dari KDEI terkait dengan apa yang terjadi dan apa yang sedang diproses di sana," ujarnya.
Titis menambahkan bahwa hari ini pihaknya berkunjung ke rumah keluarga korban di Desa Karanggandu, Kecamatan Watulimo, Trenggalek untuk menyampaikan belasungkawa sekaligus menyampaikan langkah-langkah dari Pemerintah Indonesia.
"BP2MI dan BP3MI Jawa Timur juga memberikan tali asih kepada keluarga korban. Semoga bisa membantu untuk keperluan keluarga," ujarnya.
Sebelumnya bentrokan antarkelompok pesilat asal Indonesia terjadi di Stasiun Kereta Api Changhua, Kota Changhua Taiwan. Akibat kejadian itu pekerja migran asal Trenggalek Jainal Fanani meninggal.
Dalam perkara ini, kepolisian Taiwan mengamankan belasan orang yang terlibat untuk diproses hukum sesuai dengan perundang-undangan di Taiwan. (dw/*)