INFO INVESTIGASI, MAYBRAT. Bupati Teluk Wondama Ir. Hendrik S. Mambor, MM dan Wakil Bupati Teluk Wondama Drs. Andarias Kayukatui, M.Si menyampaikan duka cita atas tragedi penembakan oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang menyebabkan 4 prajurit TNI gugur ketika sedang bertugas di Posramil Kisor Distrik Aifat Selatan, Kabupaten Maybrat, Propinsi Papua Barat, kemarin (2/9).
Dalam pernyataannya Bupati Teluk Wondama Ir. Hendrik S. Mambor, MM menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten Teluk Wondama Provinsi Papua Barat mengecam dengan keras peristiwa yang terjadi di Kabupaten Maybrat secara khusus di Pos Ramil yang mengakibatkan 4 prajurit TNI gugur atas tindakan brutal dari kelompok teroris tersebut. Penyerangan yang dilakukan oleh KST itu sangat dinilai telah merusak dan mengancam tatanan dan stabilitas keamanan, khususnya di wilayah Maybrat Papua Barat, yang menurutnya sejauh ini sebenarnya sangat kondusif dan tidak pernah ada gangguan keamanan.
"Ini duka bagi seluruh bangsa Indonesia, Kami Pemerintah Daerah dan masyarakat Teluk Wondama Provinsi Papua Barat ikut berbela sungkawa mendalam untuk keluarga para prajurit TNI yang gugur saat bertugas di Kampung Kisor Distrik Aifat Selatan. Semoga keluarga yang ditinggalkan, diberikan kekuatan iman dan ketabahan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa. Saya berharap para pelaku penyerangan di Pos Ramil Kisor segera ditangkap dan diproses sesuai dengan hukum yang berlaku." Ujar Ir. Hendrik S. Mambor, MM
Dirinya juga meminta aparat keamanan, baik TNI/ Polri untuk segera menuntaskan insiden ini agar eskalasi konflik tidak meluas dan mempengaruhi stabilitas keamanan di wilayah Papua Barat yang sebenarnya sudah berjalan sangat kondusif.
Selain itu, mengetahui peristiwa penyerangan yang terjadi di Pos Ramil Kisor. Wakil Bupati Teluk Wondama
Drs. Andarias Kayukatui juga menyampaikan dengan tegas bahwa Kabupaten Teluk Wondama tidak mau diganggu oleh kelompok yang tidak bertanggung jawab. Keamanan Wondama harus terjamin agar pembangunan di daerah Teluk Wondama terus berjalan dan aman. Oleh karena itu, Pemda dan masyarakat Teluk Wondama menolak dengan tegas segala bentuk gangguan keamanan yang dilakukan oleh oknum-oknum atau kelompok-kelompok yang tidak bertanggung jawab.
“Kami tegas, mendukung langkah-langkah terukur TNI guna menuntaskan dan membasmi kelompok teroris ini. Jangan sampai kejadian tersebut, merusak semua yang sudah kita bangun bersama-sama untuk menjaga stabilitas dan kesejahteraan masyarakat Papua." Terangnya
Ir. Hendrik S. Mambor, MM juga berharap ini menjadi catatan penting bagi stakeholders yang berkepentingan sekaligus preseden buruk terakhir kali yang terjadi diwilayah Papua Barat. Menurutnya, kewaspadaan terhadap ancaman separatisme dan pembinaan wilayah teritorial kepada masyarakat harus terus menjadi program penting dari setiap isu penanganan masalah keamanan di Papua. Tutupnya
( One 007 )