MEDAN: Relawan Helvetia Terus Bergerak Untuk Memenangkan Akhyar - Salman -->

breaking news

News

Baca di Helo

MEDAN: Relawan Helvetia Terus Bergerak Untuk Memenangkan Akhyar - Salman

Tuesday, December 01, 2020



INFO INVESTIGASI, MEDAN, Para relawan pendukung AMAN di Helvetia, terus bergerak dan berjuang untuk memenangkan pasangan calon Walikota - Wakil Walikota Akhyar Nasution - Salman Alfarisi, yang Insyaa Allah diyakini mampu membangun dan mensejahterakan masyarakat dalam memimpin Pemerintahan Kota Medan.

"Karena Allah ta'ala dan dengan Bismillahirrahmanirrahim, kami bergerak sendiri melakukan sosialisasi untuk mengamankan kemenangan Bang Akhyar dan Ustadz Salman.Insyaa Allah perjuangan ini mendapat ridhoNya, Aamiin," ujar Koordinator Relawan Helvetia Mara Dolly Harahap bersama Amrizal (Ambi) dan Tondik alias Didik, Budi Pranoto, Dedi Cemot, Heri Ceves dan Dedi Pincuk yang ditemui wartawan sedang bersosialisasi di tempat usaha Bengkel Las DOHAR Jalan Matahari Raya/ Beringin III Medan, Selasa (01/12/2020).

Menurutnya, menjelang hari "H" pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kota Medan 9 Desember 2020 mendatang, mereka terus bergriliya melakukan komunikasi sosial (komsos) guna memperkuat komitmen yang jauh jauh hari telah diikrarkan bersama warga soal kebulatan tekad untuk mendukung dan memenangkan Akhyar - Salman.

"Alhamdulillah, dukungan warga kini kian bertambah khususnya dari mamak mamak blok 6. Disini kami juga membantu memasang alat peraga kampanye seperti spanduk, stiker, brosur, nomor urut paslon AMAN. Agar nantinya tidak lupa datang ke TPS pada 9 Desember, bawa semua keluarga dan cucuk nomor 1 Akhyar Salman," sebut Dolly yang juga pengusaha Bengkel Las DOHAR tersebut. 

Sementara sebelumnya, Calon Walikota Medan, Akhyar Nasution dari tempat terpisah meminta para pendukungnya termasuk relawan yang dikordinir Mara Dolly Harahap untuk membawa keluarga dan anak agar datang ke TPS dan mencoblos nomor 1, Akhyar Salman.

Akhyar juga menegaskan jika dirinya tidak bisa menjanjikan sesuatu iming-iming seperti sembako, apalagi uang dan beras. “Kami tidak mau terjebak korupsi. Nanti kalau dikasih uang dan beras terus bagaimana kami mengembalikan biayanya, kalau tidak mencuri uang rakyat,” tandas Akhyar. (AVID)