Survei elektabilitas tingkat pertama Capres 2024 bukan Prabowo dan Puan tapi ini -->

breaking news

News

Baca di Helo

Survei elektabilitas tingkat pertama Capres 2024 bukan Prabowo dan Puan tapi ini

Wednesday, May 11, 2022

dok. istimewa/ LKPI melakukan survei dengan berbagai skema kepada responden, (11/5/2022).


INFOKITA INVESTIGASI, Jakarta - Hasil sigi Lembaga Kajian Pemilu Indonesia (LKPI) menunjukkan elektabilitas Menko Perkonomian Airlangga Hartarto, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Ketua DPR Puan Maharani menempati posisi tiga teratas sebagai calon presiden atau Capres 2024.


LKPI melakukan survei dengan berbagai skema kepada responden. Pertama survei dilakukan dengan bantuan lembar jawab nama-nama menteri serta pejabat lembaga negara dan daerah yang diprediksi maju Pilpres.


Hasilnya, Airlangga berada di posisi teratas dengan 38,8 persen, Prabowo 29,2 persen dan Puan 9,2 persen. Elektabilitas calon lainnya di bawah 3 persen.


"Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno dipilih 2,9 persen responden, kemudian Menteri BUMN Erick Thohir dipilih 2,1 persen responden," kata Direktur Eksekutif LKPI Andri Gunawan dalam keterangannya, Selasa (10/5/2022).


Elektabilitas Airlangga, ujar Andri, juga unggul dalam simulasi pertanyaan tertutup. Pada simulasi nama-nama yang tertulis di kuesioner didapati Airlangga menempati urutan pertama dengan tingkat keterpilihan 18,4 persen diikuti Prabowo 16,8 persen.


Temuan menarik survei lainnya, ungkap Andri, mayoritas responden tidak ingin polarisasi akibat politik identitas muncul pada Pilpres 2024. Nama-nama yang dianggap reponden berpotensi memunculkan polarisasi yakni Prabowo, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.


"Ini bisa dilihat yang memilih ketiga tokoh tersebut jika dijumlahkan sebanyak 29,9 persen, dan tokoh yang dianggap tidak berpotensi menciptakan polarisasi berjumlah 55,8 persen," tutur Andri.

Survei LKPI ini dilakukan pada preiode 17-30 April 2022. Wawancara dilakukan secara tatap muka kepada 2.150 responden di 429 kabupaten kota dari 34 provinsi di Indonesia.


Survei menggunakan metode multistage sampling dengan margin of error lebih kurang 2,12 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. (dw/*)